Table of Contents
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Tauhid Uluhiyyah adalah salah satu dari tiga kategori utama Tauhid dalam ajaran Islam. Jika Tauhid Rububiyyah menekankan pada keyakinan akan keesaan Allah dalam hal penciptaan, pemeliharaan, dan pengaturan alam semesta, Tauhid Uluhiyyah berfokus pada pengesaan Allah dalam aspek ibadah dan pengabdian. Artikel ini akan membahas pengertian Tauhid Uluhiyyah, dalil-dalil dari Al-Qur'an dan hadis, serta pentingnya penerapan Tauhid Uluhiyyah dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Tauhid Uluhiyyah
Tauhid Uluhiyyah berasal dari kata "Ilah" yang berarti Tuhan. Tauhid Uluhiyyah adalah keyakinan bahwa hanya Allah yang berhak untuk disembah dan diibadahi. Segala bentuk ibadah, doa, dan pengabdian harus ditujukan hanya kepada Allah, tanpa menyekutukan-Nya dengan apapun. Ini mencakup semua aspek pengabdian, baik dalam ritual ibadah seperti shalat, zakat, puasa, dan haji, maupun dalam segala tindakan yang menunjukkan kepatuhan dan ketaatan kepada Allah.
Dalil dari Al-Qur'an dan Hadis
Dalil dari Al-Qur'an
Surah Al-Baqarah, ayat 21-22:
"يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ"
"Wahai manusia, sembahlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. (Dia) yang menjadikan bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap, dan menurunkan air dari langit, lalu dengan itu mengeluarkan buah-buahan sebagai rezeki bagi kalian. Maka janganlah kalian menjadikan bagi Allah tandingan padahal kalian mengetahui (hal itu)."Surah Al-Ankabut, ayat 66-67:
"وَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ هِيَ أَشَدُّ قُوَّةً مِنْ قَرْيَتِكَ الَّتِي أَخْرَجَتْكَ أَهْلَكْنَاهُمْ فَلَيْسَ لَهُمْ نَصِيرٌ أَفَمَنْ كَانَ عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّهِ كَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ"
"Dan berapa banyaknya kota yang lebih kuat dari kotamu yang mengusirmu, Kami binasakan mereka, dan tidak ada bagi mereka seorang penolong pun. Maka apakah orang yang berada di atas petunjuk yang jelas dari Rabbnya, seperti orang yang disamarkan baginya keburukan amalannya dan mengikuti hawa nafsunya?"Surah Az-Zumar, ayat 64:
"قُلْ أَيُّ شَيْءٍ أَكْبَرُ شَهَادَةً قُلِ اللَّهُ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَـٰذَا الْقُرْآنُ لِأُنذِرَكُمْ بِهِ وَمَنْ بَلَغَ ۗ أَنَّكُمْ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ ۗ قُلِ اللَّهُ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ ۗ وَأَحْكَمُ الْحَاكِمِينَ"
"Katakanlah, 'Siapakah yang lebih besar kesaksiannya?' Katakanlah, 'Allah adalah saksi antara aku dan kamu. Dan diwahyukan kepadaku Al-Qur'an agar aku dengan itu memberi peringatan kepada kamu dan kepada siapa saja yang sampai kepadanya.' Sesungguhnya kamu benar-benar berada dalam keraguan tentang Al-Qur'an, katakanlah, 'Allah adalah saksi antara aku dan kamu, dan Dia adalah Hakim yang paling adil.'"
Dalil dari Hadis
Hadis riwayat Bukhari dan Muslim:
"قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: 'أَنَا أَغْنَى الشُرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ، مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكُ فِيهِ مَعِي غَيْرِي تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ'"
"Rasulullah SAW bersabda: Allah yang Maha Suci berfirman, 'Aku adalah yang paling tidak memerlukan sekutu. Siapa pun yang melakukan suatu amal dan menyekutukan-Ku dengan sesuatu selain-Ku, Aku akan meninggalkannya bersama sekutunya.'"Hadis riwayat Muslim:
"قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: 'قُلْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يُفْلِحْكَ' وَقَالَ: 'قُلْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ'"
"Nabi SAW bersabda: 'Katakanlah La ilaha illallah (tidak ada Tuhan selain Allah), maka kamu akan selamat.' Beliau juga bersabda: 'Katakanlah La ilaha illallah, kamu akan masuk surga.'"Hadis riwayat Ahmad dan Abu Dawud:
"عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: 'مَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ الْكَافِرُونَ'"
"Dari Jabir RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: 'Barangsiapa yang tidak memutuskan perkara dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka adalah orang-orang kafir.'"
Pentingnya Memahami Tauhid Uluhiyyah
1. Menegaskan Kepatuhan dan Ketaatan kepada Allah
Memahami Tauhid Uluhiyyah mengajarkan kita untuk mengarahkan seluruh bentuk ibadah hanya kepada Allah. Ini berarti kita tidak boleh menyembah atau meminta bantuan kepada selain-Nya dalam hal apapun. Kepatuhan dan ketaatan kita sepenuhnya harus ditujukan hanya kepada Allah.
2. Menghindari Syirik
Tauhid Uluhiyyah membantu kita untuk menjauhi syirik, yaitu menyekutukan Allah dengan sesuatu atau seseorang. Ini adalah dosa besar dalam Islam, dan keyakinan bahwa hanya Allah yang berhak untuk disembah menjaga kita dari terjerumus dalam praktik-praktik syirik.
3. Menegakkan Ibadah yang Murni
Memahami Tauhid Uluhiyyah memastikan bahwa ibadah kita murni dan diterima oleh Allah. Segala bentuk ibadah, dari shalat hingga doa, harus dilakukan dengan niat yang tulus dan hanya untuk Allah semata. Ini juga termasuk memperhatikan bagaimana kita menjalankan amalan sehari-hari agar sesuai dengan tuntunan Islam.
4. Meningkatkan Kesadaran Spiritual
Tauhid Uluhiyyah meningkatkan kesadaran spiritual kita tentang hubungan kita dengan Allah. Ini memperkuat rasa kecintaan kita kepada-Nya dan menumbuhkan rasa syukur yang mendalam atas segala nikmat dan karunia-Nya.
Kesimpulan
Tauhid Uluhiyyah adalah aspek esensial dalam iman seorang Muslim, yang menekankan pengesaan Allah dalam segala bentuk ibadah dan pengabdian. Dengan memahami dan menerapkan Tauhid Uluhiyyah, kita memastikan bahwa segala bentuk ibadah kita hanya ditujukan kepada Allah dan menghindari segala bentuk syirik.